Kamis, 09 Desember 2010

PANDUAN MENONTON TV UNTUK BALITA

Bagaimana TV benar-benar berdampak kepada bayi Anda? Simaklah ulasan ini.

Jika Akademi Dokter Anak Amerika (AAP), mempunyai aturan agar anak di bawah usia 2 tahun tidak menonton TV. Namun salah satu survei menemukan bahwa 70 persen kelompok usia ini dimasukkan ke dalam tabung waktu. Bahkan banyak model (tapi sibuk) ibu akan mengakui sesekali memberikan kelonggaran menonton. Untuk mengurangi rasa bersalah Anda terapkan cara berpikir berikut ini:
§ Perhatikan tayangan TV. Sebaiknya anak-anak tidak melihat tayangan kartun yang mengekspos kekerasan atau tayangan dewasa. Hal ini karena dapat menjadi mimpi buruk dan menimbulkan kegelisahan, memicu penyerangan, dan risiko lainnya.
1.Jangan berharap TV meningkatkan IQ bayi Anda. Di sisi lain, meluangkan waktu untuk menonton TV berarti mengurangi waktu aktivitas baik bagi perkembangan otak dan tubuh balita Anda: membaca, bermain, bergerak, dan berinteraksi dengan orang yang sebenarnya.
2.Durasi pendek. Penelitian menunjukkan hanya dua jam dalam sehari menonton TV pada tahun pertamanya, akan memicu beberapa masalah, sulit tidur dan obesitas dan meningkatkan risiko tabung waktu.
3.Pilih tayangan yang gratis. Pikiran anak kecil sangat mudah terpengaruh dan tidak dapat membedakan antara iklan dan program reguler.
4.Bicarakan dengan anak Anda. Jika memungkinkan, tonton acara dengan anak Anda sambil mendiskusikannya.

Acara TV mengalihkan perhatian balita Anda.
Dalam keadaan normal, menonton tayangan Oprah dapat menjadi salah satu kegiatan dengan si kecil, namun jangan Anda jadikan kebiasaan. Penelitian terhadap 50 anak berusia 1-3 tahun, mereka hanya meluangkan sedikit waktu bermain dan lebih banyak menghabiskan waktu menonton Jeopardy. Dengan banyak menghabiskan waktu di depan TV, biasanya mereka kurang peduli keadaan sekitar dan memiliki sedikit masalah dalam perkembangan, ujar para peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar