Minggu, 28 November 2010

MELAHIRKAN NORMAL SAJA AH!

Melahirkan normal? Calon ibu manapun pasti mau donk! Semuanya berpulang ke diri Anda sendiri. Selama ini banyak yang meyakini bahwa melahirkan normal adalah yang terbaik untuk Anda dan juga si orok. Semua jenis perlakuan untuk melancarkan kelahiran termasuk epidural, ada sebagian berpendapat akan berdampak pada bayi. Karena dengan campur tangan medis selama proses persalinan, sedikitnya mengubah cara tubuh ibu merespon jalannya kontraksi.

Intervensi medis pada proses melahirkan dengan cara operasi, melalui bedah Caesar ataupun dengan memakai alat bantu seperti forsep dan vakum serta episiotomi, bagi yang pro melahirkan alamiah dipandang mengganggu. Intervensi terhadap proses kelahiran bisa mengganggu proses alamiah kelahiran yang menjadi momen berharga bagi kedua orangtuanya. Bahkan dengan tindakan bedah Caesar, momen itu bisa hilang sama sekali.

Bedah Caesar versus kelahiran normal, memang sering jadi kontroversial. Apalagi ada sebagian calon ibu yang memilih bedah Caesar terkait dengan hoki, agar lahir pada tanggal yang dikehendaki Ayah Ibunya. Bukan karena alasan medis. Padahal sejatinya, proses kelahiran sepenuhnya jadi hak prerogatif calon ibu, tanpa perlu dioperasi.

Dari berbagai informasi yang diperoleh melalui dokter obgyn ataupun bidan, sebenarnya lancarnya proses melahirkan sangat bergantung pada si calon ibu. Tentu saja sepanjang masa kehamilan tidak memiliki keluhan apapun.

Persepsi bagaimana melahirkan secara normal memang penting dimiliki calon ibu. Persepsi yang baik tentang indahnya melahirkan normal akan membawa efek luar biasa pada calon ibu yang akan melahirkan.

Apapun informasi yang masuk ke benak Anda tentang hal-hal positif selama proses persalinan akan mengubah persepsi.

Artinya, persepsi positif akan mengubah rasa takut, cemas atau tak akan kuat menahan sakit. Anda makin merasa PD dan “berani merasakan sakit”.

Terkait dengan proses melahirkan, ada beberapa cara alamiah untuk memancing kontraksi, meski tak menjamin semuanya cocok untuk Anda. Karena tergantung pada kesiapan masing-masing ibu.

Antara lain cara alamiah untuk mempercepat kontraksi:
§ Jalan, jalan dan jalan. Saat memasuki bulan terakhir kehamilan, sebaiknya lebih rajin berjalan kaki seputar rumah. Dengan jalan kaki otot seputar panggul lebih siap untuk memasuki masa kontraksi.
§ Naik turun tangga. Acara naik turun tangga di rumah juga diyakini mampu melancarkan kontraksi. Padahal kondisi tangga dan pijakan kaki aman sehingga tidak menyebabkan Anda tergelincir dan terjatuh.
§ Mengepel lantai dengan berjongkok dan merangkak juga merangsang kontraksi.
§ Lakukan berbagai aktivitas fisik yang tidak terlampau berisiko: yoga, berkebun, mencuci, menyapu halaman. Lakukan secara rutin setiap hari.
§ Merangsang kontraksi juga bisa dengan cara senam sambil duduk di atas bola besar.
§ Melakukan hubungan seks juga diyakini bisa merangsang kontraksi. Karena cairan semen mengandung prostaglandin alami yang akan membasahi serviks dan merangsang terjadinya kontraksi.
§ Merangsang puting susu. Cara ini merangsang kontraksi secara alami dengan cara mengusap putting payudara saat tubuh Anda sudah siap dan banyak yang berhasil dengan cara ini. Biasanya kontraksi akan mudah menguat.
§ Merangsang pusar jika kontraksi awal sudah mulai terasa akan membantu mempercepat proses kontraksi sampai proses persalinan.
§ Visualisasi dan relaksasi, sediakan waktu untuk relaks dan membayangkan tubuh Anda sedang mendorong bayi keluar dari dalam kandungan juga diyakini dapat merangsang kontraksi. Sementara itu dengarkan lagu yang menenangkan untuk membantu proses relaksasi. Luangkan banyak waktu untuk proses relaksasi dengan tehnik visualisasi ini.

Secara alamiah ibu hamil danbayinya seperti tahu persis kapan akan melahirkan. Anda mungkin sudah merasa “bosan” menanti waktu kapan bisa bebas dari beratnya membawa-bawa kandungan. Tapi kalau memang belum saatnya, tehnik alami apapun tak akan membuahkan hasil. Namun begitu, tak ada efek samping saat Anda mencobanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar