Kamis, 25 November 2010

KONSTIPASI SAAT HAMIL

Konstipasi didefinisikan sebagai sulit BAB atau biasa dikenal dengan nama sembelit. Dalam kondisi tidak hamil saja sudah merepotkan, apalagi bila terjadi saat hamil. Konstipasi ditandai dengan berkurangnya frekuensi buang air besar (rata-rata orang buang air besar 3x dalam seminggu), timbulnya rasa sakit atau nyeri pada perut saat buang air besar,atau dibutuhkan tenaga lebih besar dari biasanya untuk buang air besar.

Konstipasi saat kehamilan dapat terjadi karena meningkatnya hormon progesteron yang menyebabkan otot melakukan relaksasi. Sehingga kerja usus tidak efisien atau pergerakan usus menurun. Kondisi rahim yang makin membesar akan menekan perut. Bisa juga karena kadar zat besi yang berlebih. Karena umumnya ibu hamil memperoleh suplemen zat besi yang biasanya menyebabkan warna feses (tinja) menjadi kehitaman.

Sulit BAB kalau dibiarkan bisa memicu pemekaran urat darah di daerah dubur atau dengan kata lain wasir. Wasir bisa sangat menyakitkan dan timbul resiko pecah dan berdarah. Ibu hamil perlu waspada bila mengalami konstipasi selama hamil.

Untuk mengatasi konstipasi, yang perlu Anda lakukan:
1. Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi; sayuran, biji-bijian dan
buah-buahan.
2. Minum cairan / air minimal 8 gelas sehari.
3. Cukup berolahraga. Berenang atau jalan santai selama 20-30 menit akan membantu
kerja usus semakin baik.
4. Kurangi konsumsi zat besi. Konsultasikan pada dokter saat pemeriksaan rutin.
Nutrisi harian dari makanan juga sudah memungkinkan kecukupan asupan zat besi.
5. Hindari kebiasaan menunda BAB, karena saat kotoran tertahan maka cairan dalam
feses akan terserap tubuh sehingga makin menyulitkan BAB.

Untuk mengobati konstipasi, ibu hamil tidak disarankan menggunakan pencahar. Sebab bisa merangsang kontraksi dinding usus besar dan menyebabkan dehidrasi. Obat pencahar bisa menyebabkan kram perut. Bahkan jika digunakan dalam jangka panjang akan memicu ketergantungan. Akibatnya usus jadi malas berkontraksi (Lazy Bowel Syndrome).

Bahan osmotik yang mengandung garam-garaman (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol) serta beberapa bahan osmotik yang mengandung natrium menyebabkan cairan tertahan. Sehingga akan sangat berbahaya pada penderita penyakit ginjal dan gagal jantung. Bahan osmotik biasa dipakai untuk mengosongkan usus sebelum kolonoskopi.

Hindari pemakaian minyak mineral meskipun dapat melunakkan tinja dan mempermudah keluar dari tubuh. Pasalnya, akan mengurangi dan mengganggu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak.

Tetapi PIO (Pelayanan Informasi Obat) Indonesia dalam websitenya memberikan kemungkinan terapi konstipasi ibu hamil dengan obat, antara lain:
· Bulking Agents (gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa) bisa menambahkan serat pada tinja. Pemakaian bahan ini akan merangsang kontraksi alami usus sehingga lebih mudah BAB. Bulking Agents bekerja perlahan dan merupakan obat yang paling aman untuk merangsang BAB yang teratur. Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil. Dosisnya ditingkatkan secara bertahap, sampai bisa teratur BAB. Orang yang menggunakan bahan-bahan ini harus selalu minum banyak cairan.
· Pelunak Tinja / dokusat akan meningkatkan junlah air yang dapat diserap oleh tinja. Sebenarnya bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja, sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya lebih lunak. Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami dari usus besar dan membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar