Selasa, 22 Februari 2011

RENCANA BERKELUARGA

Pilihan kontrasepsi yang terbaik, sekalipun Anda sedang menyusui.
Setelah Anda memiliki bayi, sepertinya Anda berada dalam lingkaran, dimulai dengan menyusui, mengganti popok, dan menunda kehidupan seks Anda, Anda pun tidak akan tidur. Tapi ketika ada dorongan seks (dan akan ada akhirnya), lebih baik Anda bersiap-siap, kecuali Anda ingin bayi kembali ke dalam kandungan.

Jika Anda khawatir memilih metode pengendalian kehamilan yang aman ketika Anda menyusui, Anda dapat memilih progestin saja (sebagai lawan dari estrogen plus progesterone). Salah satunya adalah Depoprovera, suntikan diberikan sekali dalam tiga bulan; yang pil mini (seperti Ovrette, Micronor, dan Nor-QD); Implanon tertanam di lengan dan melindungi selama tiga tahun; dan intrauterine device (IUD), seperti ParaGard dan Mirena; masing-masing efektif selama 10 tahun dan lima tahun. Sebagian besar metode progestin ini hanya dapat digunakan segera setelah melahirkan. Tapi wanita harus menunggu beberapa minggu sebelum memasukkan IUD, ujar pakar kontrasepsi David F. Archer, M.D., professor kebidanan dan ginekologi di sekolah medis Virginia timur. “Terlebih dahulu, Anda harus membiarkan rahim menyusut kembali,” jelasnya.

Menyusui dapat mengontrol kelahiran?
Jika Anda memberika ASI eksklusif, sebaiknya Anda menunda kehamilan sampai 6 bulan. Tetapi eksklusif yang berarti sebenarnya, ujar Vanessa Cullins,M.D.: Anda harus menyusui bayi Anda sekurang-kurangnya setiap 6 jam sekali, siang dan malan hari. (Dalam kasus-kasus yang jarang terjadi, penggunaan botol atau dot dapat mengubah pola isap bayi dan mempengaruhi produksi susu). Menyusui dapat memicu produksi oksitosin dan prolaktin, hormon yang mencegah ovulasi. Jika Anda tidak ovulasi, Anda tidak mengalami periode menstruasi. Tetapi, Cullins mengingatkan, “Jika Anda mengalami pendarahan apapun, anggap diri Anda tidak dilindungi.”

Waktu menunggu.
Para ahli menyarankan menunggu empat sampai enam minggu setelah melahirkan jika Anda memilih menggunakan metode hormonal yang mengandung estrogen, seperti pil kombinasi, Ortho Evra (patch) atau NuvaRing. Karena estrogen mengandung senyawa kontrasepsi yang dapat meningkatkan risiko postpartum pada trombosis vena dalam, gumpalan darah yang terbentuk di vena, biasanya kaki yang lebih rendah atau paha.
“Penggumpalan di kaki dapat memicu risiko patah dan gumpalan paru-paru berpotensi mengancam kehidupan,” ujar Vanessa Cullins,M.D., wakil presiden urusan medis untuk Planned Parenthood Federation of America dan mantan asisten professor kedokteran di Johns Hopkins School of Medicine di Baltimore. “Ketika Anda sudah siap melakukan seks lagi, Anda dapat melanjutkan kontrasepsi yang mengandung estrogen,” tambahnya.
Tunggu sampai enam minggu sebelum memulai KB berbasis estrogen, begitu pula jika Anda sedang menyusui karena dapat mengganggu hormon produksi susu. Setelah laktasi dibentuk, pil, tambalan atau cincin kadang-kadang dapat mengubah volume ASI, tetapi tidak mengganggu keselamatan, rasa atau nilai gizinya, ujar Archer.
Tidak tertarik pada hormon tambahan? Metode penahan seperti kondom, Today Sponge atau diaphgram efektif bila digunakan dengan benar dan aman digunakan saat menyusui. Yang perlu diingat bahwa Anda perlu memasang diafragma baru setelah melahirkan, atau bayi Anda akan memiliki adik lebih cepat dari yang Anda rencanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar